Sebaik-baik Pembalasan Adalah Sabar

 ذٰلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوْقِبَ بِهٖ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنْصُرَنَّهُ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ  0.

Artinya : “ Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan (kezaliman) penganiayaan yang pernah dia derita kemudian dia dizalimi (lagi), pasti Allah akan menolongnya. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.

Ayat ini, turun ketika orang-orang islam pada waktu itu terdapat keraguan  dalam hati nya, untuk membalas atau tidak perbuatan orang kafir. Sebab orang kafir itu kalau memerangi orang muslim sewaktu-waktu. Kemudian, pada satu waktu, orang kafir tiba-tiba saja memerangi orang muslim pada bulan muharram. Sedangkan, bulan muharram ini adalah bulan yang haram bagi umat muslim untuk berperang. Ini menyebabkan orang muslim kemudian diliputi keraguan. Sebab, dalam islam bulan Muharram, adalah bulan yang dilarang untuk berperang. Kemudian turunlah ayat ini,  demikianlah, barang siapa membalas seimbang dengan kezaliman penganiayaan yang pernah dia derita, kemudian dia dizalimi lagi maka Allah lah sebaik baik penolongnya. Jadi, kalau ada orang, didzalimi, kemudian ia membalas, maka itu tidak apa-apa. Akan tetapi, jauh lebih baik jika memaafkan.  Namun jika sudah terjadi dua kali, maka Allah lah yang akan langsung menolong orang ini. Maksudnya ialah jika ada salah satu orang yang mendapatkan dirinya dizalimi, kemudian ia melapangkan dada dan memaafkan orang yang menzalimi nya, akan tetapi dia didzalimi lagi, maka Allah lah sebaik-baik penolong baginya.

Pelajaran dari ayat ini ada 2

  1. Jika anda dizalimi orang, boleh untuk membalas. Tetapi harus seimbang, tidak boleh lebih, akan tetapi jika mau memaafkan itu akan lebih baik.
  2. Jika anda memaafkan perilaku dzalim orang, kepada anda. Maka, Allah akan menjadi penolong dan mengabulkan segala hajat anda.

Demikian itulah, jika sudah berulang kali, dizalimi padahal sudah dimaafkan, maka Allah akan menolong hambanya. Dengan demikian itu, doa hamba tersebut akan dikabulkan atau mustajab. Akan tetapi, perlu diingat bahwa, kita tidak boleh berdoa untuk keburukan orang lain. Umat Rasulullah sudah dididik untuk sabar dan tidak sembarangan dalam berdoa. Saat dizalimi memang harus berdoa, sebab sudah dijanjikan oleh Allah akan dikabulkan. 

Sejatinya kita hidup ini tidak perlu bermuluk-muluk yang penting terlaksana. Apabila belum bisa untuk beribadah tekun dengan shalat malam,  maka cukup dengan sabar. Sebab dengan sabar, insyaallah akan ada pertolongan Allah. Apabila ingin ditolong oleh Allah, maka lakukanlah sifat sabar

Ada sebuah cerita, hiduplah seorang kyai yang memiliki istri yang cerewet sekali. Suka mengolok dan sangat suka marah. Suatu saat, ada seorang santri ndalem, yang matur kepada Kyai. Santri tersebut, berkata “Mbah yai, kulo mboten kiat ninggali njengan digetaki mawon kalih bunyai. Nggih sekali sekali bales nopo mbah kyai, kulo niki ninggali sampun mboten kiat.”  Akhirnya kyai ini hanya tersenyum, kemudian memberikan sebuah wirid untuk santri tersebut. “Nanti kamu akan diberikan mimpi le, bacalah ini setelah shalat. Kalau sudah bermimpi temuilah saya” Dawuh Kyai tersebut.

Hingga pada suatu hari, santri tersebut bermimpi. Dalam mimpi tersebut, santri itu melihat surga bersama dengan Kyai. Kemudian diceritakanlah, mimpi tersebut kepada sang Kyai. ” Saya masuk surga ini Le, karena punya istri cerewet. Kalau Saya balas, ya tidak akan masuk surga saya, Le.” Jadi ada kyai yang tirakatnya ini melalui sabar. Amalan nya kan bermacam macam. Tetapi kyai ini memilih dengan sabar menghadapi istri. 

Ayat ini mengajarkan kepada kita, bahwasanya sebaik-baik balasan terhadap penderitaan ialah melalui rasa sabar. Dan sebaik-baik buah hadiah, dari rasa sabar, adalah pertolongan dan kenikmatan dari Allah.

Bagikan

NGAJI PANGURIPAN LAINNYA

NGAJI PANGURIPAN LAINNYA