Surabaya – Pondok pesantren Al-Jihad Surabaya resmi mengesahkan pondok cabang barunya yang diberi nama Al-Jihadul Azhar pada Rabu, (6/11/2024). Acara peresmian berlangsung di lokasi pondok yang baru di Jalan Tenggilis Mejoyo Selatan III no. 46. Pondok Al-Jihadul Azhar berdiri di atas lahan seluas 10×20 meter dengan tiga lantai, yang diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 4 miliar rupiah.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Jihad, Abah Much. Imam Chambali, menjelaskan bahwa Pondok ini dibangun untuk membantu Indonesia lewat pesantren, yang mana tanah ini diwakafkan oleh Abah Sutoyo. Nama Al-Jihadul Azhar diambil dari gabungan dua nama, yaitu Al-Jihad yang sudah dikenal di Surabaya dan Nurul Azhar, nama masjid yang berada di perumahan Tenggilis Mejoyo. Al-Jihadul Azhar memiliki makna “Perjuangan yang selalu bersinar,” yang diharapkan dapat menjadi sumber keberkahan bagi para santri dan masyarakat sekitar.
Acara peresmian dimulai dengan pembukaan oleh Abah Much. imam Chambali, lalu dilanjutkan dengan doa bersama, tahlil, dan istighosah. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan. Dalam sambutannya, Abah Imam menyampaikan pesan yang penuh makna, “orang kalau niatnya baik, pikirannya baik, hatinya baik, insyaallah akan selalu dibimbing oleh Allah.”
Abah Imam juga meminta dukungan dari warga sekitar untuk bersinergi dalam menjaga keharmonisan lingkungan. “saya mohon kerjasamanya dari pak yai disini, pak RW, pak RT, jangan merasa terganggu dan punya pikiran apa atau apa tentang pondok ini agar pondok ini dapat membawa manfaat” ujar beliau.
Sebagai simbol peresmian, dilakukan pemotongan tumpeng sebanyak tujuh (Pitu) tumpeng, yang melambangkan pitulungan (pertolongan) dengan harapan agar pondok ini senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah. Kemudian acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama.
Acara peresmian ini turut dihadiri para pengurus yayasan, di antaranya Abah Syukron, Abah Ali Hasan, Abah Jazil, Abah Ikhwan, dan Abah Nasir, serta beberapa tokoh masyarakat dan pejabat setempat seperti Kapolsek, Ketua Koramil, Danramil, Ketua Takmir Masjid Nurul Azhar, Ketua ibu-ibu pengajian sekitar, dan Ketua RW setempat. Pondok Al-Jihadul Azhar direncanakan menjadi tempat pembinaan bagi santri tahfidz.