SURABAYA, 30/6/2022 – Sebanyak 183 calon jamah haji dari KBIH Bryan Makkah memulai perjalanan ke Tanah Suci. Keberangkatan rombongan Haji 2022 ini dilepas oleh Abah KH. Much Imam Chambali selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya di Masjid Al Akbar Surabaya. Momen haru dan juga bahagia dari pihak keluarga, mewarnai prosesi pemberangkatan. Para jamaah haji datang bersama keluarga, sekalian mengucap salam perpisahan.
KBIH Bryan Makkah yang dalam hal ini sebagai fasilitator memberikan fasilitas diantaranya; kegiatan rutin manasik haji guna pembekalan, transportasi yang nyaman, pengawalan oleh petugas sampai asrama haji, dsb. Sulianti yang merupakan salah satu jamaah KBIH Bryan Makkah mengaku senang dan nyaman mengikuti KBIH Bryan Makkah dikarenakan pelayanannya ramah, manasiknya juga tetap berjalan meskipun pandemi. Beliau mengimbuhkan resep amalan khusus agar disegerakan haji yakni dengan istiqomah membaca surat Al-Fatihah dikhususkan untuk kota Makkah dan Madinah, dan istiqomah membaca Sholawat nabi sebanyak 100 kali setelah sholat Maghrib.
Yang spesial dari ibadah haji tahun ini adalah kembali merasakan perjalanan religi, ziaroh makam nabi setelah dua tahun terhalang pandemi. Bahkan, sekalipun diperbolehkan menunaikan haji pemerintah Arab Saudi memberikan kebijakan pembatasan. Beruntung, kuota terbanyak disediakan untuk KBIH Bryan Makkah. Maka, tiada ungkapan yang pantas untuk dipanjatkan selain rasa syukur kepada Allah Swt.
Suasana berlangsung khidmat dan diawali dengan pembacaan istighosah agar mendapatkan pertolongan dari Allah Swt. Doa dan harapan ditujukan supaya Allah memberi kelancaran dan keselamatan. Dihadapan para calon haji, KH. Much Imam Chambali berpesan agar nantinya melaksanakan ibadah sebagaimana tata tertib dan ketentuan yang berlaku. Sehingga saat jamaah kembali ke kampung halaman menjadi haji yang mabrur. Tentunya dengan keadaan yang sehat dan dapat memberi teladan bagi masyarakat.
“Saya berpesan kepada para jamaah untuk selalu menjadi hamba Allah, saat melakukan ibadah haji lakukan 3 hal ini: Pertama, jangan pernah sombong, baik sombong karena kemuliaannya, jabatannya, kekayaannya dan kecantikannya. Kedua, orang haji itu حبل من الله و حبل من الناس jangan hanya Hablum Mina-Allah saja dan melupakan Hablum Minannas, karena setiap manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya, barang siapa yang suka menolong orang maka Allah pasti menolongnya. Ketiga, jika menginginkan haji yang nikmat maka jangan tergesa-gesa dan yakin bahwa haji ini akan ditolong Allah Swt. ” Ujar Abah Imam
Diakhir sebelum penutupan Prof. Dr. KH. Saiful Jazil, M.Ag mengungkapkan bahwa untuk meraih haji yang mabrur dibutuhkan 3 perkara. “Pertama, bekal yang terbaik adalah taqwa dan ikhlas menjalankan peraturan yang ada. Kedua, jika terdapat persoalan maka jangan pernah menggunjing, sebaiknya diselesaikan dengan baik agar tidak menghalangi haji yang mabrur. Ketiga, orang yang suka menafkahkan hartanya, mampu menahan amarahnya dan orang yang suka memaafkan sesama.” Ujar Abah Jazil