PANDAILAH MENCARI TEMAN KEPERCAYAAN

PANDAILAH MENCARI TEMAN KEPERCAYAAN

Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 118

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لا يَأْلُونَكُمْ خَبَالا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti (Q.S Ali Imran; 118).

Ayat ini memiliki asbabul nuzul bahwa dahulu pada zaman jahiliah yaitu saat sebelum islam datang, orang-orang yang ada di madinah memiliki kebiasaan mencari sahabat atau teman kepercayaan yang bisa mereka anggap seperti saudara mereka sendiri.

Dalam perjalanan Rasulullah menuju ke madinah, banyak dari mereka yang masuk islam. Semenjak masuk islam, mereka yang dulunya tak mengenal halal haram, akhlak baik, dan apapun terkait agama senantiasa mengubah diri menjadi manusia yang taat. Sedangkan mereka yang belum memeluk islam masih terbelenggu dengan sifat jahil mereka, salah satunya yaitu sifat berkhianat.

Karena dulunya mereka memiliki ikatan persaudaraan yang erat, tentu diantara mereka memiliki suatu perjanjian. Namun para masyarakat madinah resah tentang status perjanjian yang telah dibuat. Mengingat berbedanya agama tentu ada saja perbedaan yang itu bertentangan dengan ajaran islam. Akhirnya mereka menghampiri Rasulullah SAW dan bertanya mengenai status perjanjian tersebut.

Sesuai firman Allah SWT dalam Q.S Ali Imran ayat 118, Rasulullah SAW pun memberikan pengertian kepada para penduduk muslim madinah bahwa mereka tak boleh menjadikan teman akrab atau temen kepercayaan dari selain golongan mereka (sesama muslim). Hal ini dikarenakan akan banyak meninggalkan kemudharatan atau banyak menimbulkan masalah. Bahkan mereka (orang yahudi) menginginkan kesusahan bagi orang muslim (dikhianati, didzolimi, serta difitnah, dan masih banyak lagi). Selain itu, mereka (orang-orang yahudi) telah mendustakan agama Allah SWT.

Ayat ini memberikan pelajaran kepada kita semua sebagai umat muslim untuk pandai memilih, senantiasa menggunakan akal agar tak sampai memilih orang selain islam sebagai teman dekat atau teman kepercayaan. Khususnya bagi seseorang yang mau menikah, untuk jangan sampai salah memilih calon pasangan hidupnya, jangan juga menikah karena hartanya, jabatan, atau sesuatu yang berhubungan dengan duniawi. Semua hendaknya diniatkan lillahi ta’ala.

Ada amalan yang bisa diistiqomahkan agar kita senantiasa tak salah memilih seseorang, khususnya teman hidup. Hal ini diberikan oleh beliau, KH. Imam Chambali saat Ngaji Panguripan di Masjid Al Jihad Surabaya pada hari sabtu, 14 maret 2020.

Amalan tersebut yaitu membaca;

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً

Amalan tersebut dibaca sebanyak 15 kali setiap habis sholat. Namun pelaksaannya harus benar-benar fokus. insyaAllah Allah akan mendekatkan orang yang baik menurut Allah, serta memperbaiki hubungan antara keluarga ataupun dengan orang lain. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Bagikan

NGAJI PANGURIPAN LAINNYA

NGAJI PANGURIPAN LAINNYA