Sesekali sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita untuk meneladani hijrah dan perjuangan Rasulullah untuk agama Islam. Sebab hijrah bukanlah suatu hal yang mudah, Rasulullah harus meninggalkan banyak sekali hal demi agama Islam. Baik Kerabat, Teman dan juga harta kekayaan. Hingga saat ini, perjalanan agama Islam sudah sangat luar biasa. Sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita menjaga dan merawat agama Islam. Namun tidak sedikit juga, dalam merawat agama Islam ini, sesama umat Islam berbuat saling menyalahkan.
Contohnya yang sering terjadi di masyarakat ialah manakala umat Islam yang kaya dan memiliki kelebihan harta, sudah mau mendermakan hartanya untuk pembangunan masjid dan sarana agama, sedangkan masyarakat yang lain cukup menjaga dan merawat , seperti itu saja bisa menyebabkan tindakan saling menyakiti, saling tidak terima dan berebutan. Sungguh hebat tipu daya syaitan. Semoga kita semua senantiasa dijadikan umat yang rukun, yang damai dan yang saling menghasiani.
Kembali lagi dalam membahas hijrah. Setelah dakwah di Makkah banyak mendapat tekanan Allah SWT, kemudian menyuruh nabi Muhammad untuk hijrah ke Madinah atau yastrib. Sebab itu adalah perintah Allah SWT secara langsung, maka mau tidak mau Nabi Muhammad harus menaatinya. Padahal jika dipikir dengan nalar, peristiwa hijrah tersebut sangat tidak mudah. Sebab saat itu Nabi Muhammad belum mempunyai kekuatan. Mayoritas yang mengikuti hijrah ialah orang yang miskin. Maka kemudian Nabi Muhammad berdoa “Ya Allah masukkanlah saya ke tempat masuk yang benar (Madinah) dan semoga saya keluar dari tempat keluar yang benar (Makkah)” ini adalah bentuk nabi Muhammad selalu memohon keselamatan kepada Allah SWT. Sebab memang tidak ada yang dapat menjamin keselamatan kita selain Allah SWT. Maka dari itu, sebagai umat manusia, kita juga dianjurkan untuk sedikit bicara namun memperbanyak dzikir. Nabi Muhammad melantunkan Surah Al-Isra ayat 80, yang berbunyi :
وَقُلْ رَّبِّ اَدْخِلْنِيْ مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِيْ مُخْرَجَ صِدْقٍ وَّاجْعَلْ لِّيْ مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطٰنًا نَّصِيْرًا.
Artinya : “Dan katakanlah (Muhammad), ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolongku”
Karena Rasulullah membaca doa ini, maka selama perjalanan Rasulullah dijaga oleh Allah. Tidak ada rintangan apapun yang memberatkan Rasulullah. Rombongan dari Mekkah itu dikepung oleh orang kafir. Namun atas bantuan Allah mereka semua selamat dan tidak ada yang salah jalur. Kemudian, sebelum menuju Madinah, Rasulullah singgah terlebih dahulu di Quba dan mendirikan masjid yang beliau beri nama Masjid Quba.
Rasulullah pernah berpesan kepada sahabatnya Abdullah bin Abbas Supaya hidupnya dijaga Allah, maka jagalah setiap perintah dan Larangan Allah. Utamanya ialah perkara sholat yang paling pokok. Sebab perkara sholat adalah tanggung jawab masing-masing dan tidak bisa di wakilkan. Bahkan, orang boleh melakukan sholat hanya dengan isyarat berkedip apabila ia sudah tidak mampu. Jika tidak mampu lagi, maka orang lain akan menyolatkannya. Apalagi, Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang yang enggan dan bermalasan dalam mengerjakan sholat termasuk golongan orang yang sah disebut sebagai munafik.
Nabi juga mengatakan, supaya hidup itu dijaga oleh Allah, maka seharusnya memiliki keyakinan seolah-olah sedang bersama Allah. Seolah-olah Allah selalu melihat segala kegiatan kita. Selain itu, jika selalu ingin di jaga dan ditolong Allah maka mintalah bantuan selalu kepada Allah. Dengan demikian, umat Islam sudah sepatutnya mengambil ibrah dari kejadian hijrah. Tatkala Rasulullah Saw, telah menadahkan tangannya dan berdoa, maka Allah SWT mempermudah jalannya. Terbukti, setelah hijrah ke Madinah agama Islam semakin berkembang pesat, hingga sampai saat ini.