Mengawali tulisan dikertas ini, penulis berpesan bagi kita semua untuk selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dengan segala kesabaran, kesadaran, pemahaman, keikhlasan dan keistiqomahan. Dengan harapan, semoga dengan iman & taqwa akan mengantarkan kita kepada Ridha Allah Swt, berujung kebahagian hidup dunia dan akhirat. Dialah Allah yang memiliki nama yang agung nan mulia, Asmaul Husna yang di awali dengan dua nama-Nya yang sungguh indah dan sempurna yakni Ar-Rahman Ar-Rahim (Maha Pengasih dan Maha Penyayang). Ayat al-Qur’an dimulai dengan surat al-Fatihah dan nama-Nya tercantum dua kali, yakni Ar-Rahman Ar-Rahim. Sifat kasih sayang pun terdapat surat al-Hijr (15):49 Rasul diperintahkan Allah Swt. Mengabarkan kepada seluruh hamba-Nya bahwa Allah memiliki sifat kasih sayang.
نَبِّئۡ عِبَادِىۡۤ اَنِّىۡۤ اَنَا الۡغَفُوۡرُ الرَّحِيۡمُۙ
“Kabarkan kepada hamba-hambaku, bahwa sungguh Akulah yang Maha Pengampun Maha Penyayang” QS al-Hijr (15):49
Misi utamanya Rasul Saw, tiada lain untuk menebarkan kerahmatan (kasih sayang) bagi seluruh alam rayanya. Wa ma Arsalnaka Illa Rahmatan Lil Alamin (tidaklah kami mengutusmu kecuali sebagai Rahmat bagi alam raya). Setiap manusia sebelum dilahirkan ke muka bumi, pastilah melalui satu fase penting mengawali hidupnya, yaitu berada sekitar Sembilan bulan di dalam alam Rahim, alam yang penuh kasih sayang. Realitas ini sekaligus mengingatkan kita, sungguh sejak dini Allah Swt telah memberi isyarat, pentingnya menanamkan pada diri kita sikap kasih sayang. Bahkan nila-nilai Islam terbangun di atas pondasi kuat, yang mana kasih sayang atau silaturahim.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “ الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Orang orang yang penyayang itu akan dikasihi oleh Yang Maha Penyayang Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi, maka sayangilah makhluk yang ada di bumi niscaya kalian akan disayangi oleh makhluk yang ada di langit.” (H.R. Tirmidzi)
Menarik dari kesimpulan hadits di atas terdapat kata “Man Fil Ardhi”, yakni “ siapapun dan apapun yang ada di bumi.” Artinya seorang muslim diperintah menebarkan kasih sayang. Kasih sayang tidak terbatas hanya antar manusia saja. Namun, kasih sayang yang mencangkup segala benda yang ada di muka bumi, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, gunung, lautan bahkan batu sekalipun. Tangannya tidak mudah membuat kerusakan, sebab dirinya merasa berkewajiban menjaga alam raya. Inilah kasih sayang yang bersifat ‘Ammah’, yakni bersifat umum tanpa memilih-milih. Tentunya kita pernah mendengar bahkan mengingat, kisah di dalam kitab Shahih al-Bukhari. Seorang wanita pezina yang merasa kasihan melihat anjing berkeliaran dan berkeliling di sekitar sumur. Kondisi anjing tersebut sangat memprihatinkan dan sangat kehausan. Saat itulah tergugahlah hati wanita ini untuk menolongnya. Tanpa berpikir panjang, ia masuk dalam sumur, menggapai air, mengambil dan menaruhnya ke dalam sepatunya, lantasmemberikannya kepada anjing. Anjing ini pun selamat dari kematian tersebut. Lantas Allah Swt pun mengampuni dosa-dosanya lantaran perbuatannya menolong anjing. Di dalam hadits lain disebutkan:
“Bahkan seorang kambing, jika engkau merahmatinya maka Allah Swt. Akan merahmatimu”. Rasulullah Saw. Mengucapkannya hingga dua kali (HR. Al- Bukhari dalam Adabul Mufrad)
Rahmat Allah Swt tidak luput dari seseorang yang memelihara binatang seperti kambing ataupun seseorang yang memelihara binatang, apapun jenisnya, asalkan mencukupi kebutuhannya, seperti menaruhnya dalam kandang yang layak, menyediakan makan dan minum yang cukup, menghindarkan dari serangan binatang buas. Kita tidak pernah tahu, perhatian kita terhadap binatang menjadi sebab turunnya rahmat dan kasih sayang Allah.
“Bahkan seorang kambing, jika engkau merahmatinya maka Allah Swt. Akan
merahmatimu”. Rasulullah Saw. Mengucapkannya hingga dua kali ( HR. Al- Bukhari dalam Adabul
Mufrad)
Rahmat Allah Swt tidak luput dari seseorang yang memelihara binatang seperti kambing ataupun seseorang yang memelihara binatang, apapun jenisnya, asalkan mencukupi kebutuhannya, seperti menaruhnya dalam kandang yang layak, menyediakan makan dan minum yang cukup, menghindarkan dari serangan binatang buas. Kita tidak pernah tahu, perhatian kita terhadap binatang menjadi sebab turunnya rahmat dan kasih sayang Allah.
Demikian betapa indahnya ajaran islam, mengajarkannya kepada penganutnya agar senantiasa menjaga kasih sayang, sekalipun kepada pohon dan binatang. Semoga Allah Swt senantiasa menganugerahkan hidayah, inayah dan taufik-Nya kepada kita semua, sehingga mampu meneladani dengan baik kekasih-Nya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam al-Mushthafa. Allahumma aamiin.