Ridho merupakan sikap mempercayai atau meyakini dengan bersungguh-sungguh bahwa apa yang menimpa kita di dalam hidup baik itu hal yang disukai atau tidak merupakan takdir terbaik dari Allah Swt. Ridho juga bisa diartikan sebagai rela. Mencari ridho Allah berarti mencari hal yang membuat Allah Swt rela terhadap kita. Di dalam Al-Qur’an, ada ayat yang menceritakan sebuah kisah mengenai keridhoan Allah terhadap niat manusia. Ayat tersebut terdapat dalam QS. At-Taubah ayat 109.
اَفَمَنْ اَسَّسَ بُنْيَانَهٗ عَلٰى تَقْوٰى مِنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ اَمْ مَّنْ اَسَّسَ بُنْيَانَهٗ عَلٰى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهٖ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
Artinya: “Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhoan-Nya itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Ayat ini turun ketika Rasulullah Swt selesai membangun masjid Quba. Setelah masjid Quba selesai dibangun, orang-orang muslim datang berbondong-bondong turut meramaikan masjid. Melihat hal itu, pemimpin kaum munafik merasa sakit hati. Dan karena sikap tersebut, Allah memerintahkan Rasulullah untuk merobohkan masjid Dhirar, masjid yang dibangun orang-orang munafik. Hal ini dikarenakan masjid tersebut dibangun guna menimbulkan kemudaratan (bagi orang mukmin) dan memecah belah umat. Hal ini berbeda dengan Rasulullah yang membangun masjid dengan niat mencari ridho Allah Swt.
Dari ayat di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa di dalam hidup ini, ridho merupakan sikap yang seharusnya selalu ada di dalam hati setiap muslim karena hal itu membuat hidup tenang dan senantiasa dicintai Allah Swt. Dan barikut merupakan tanda-tanda orang yang telah mendapatkan ridho Allah Swt:
A. Merasa mudah mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Apabila Allah telah ridho terhadap hamba-Nya, maka hamba tersebut akan merasa mudah dan senang mengerjakan hal-hal yang diperintahkan Allah kepadanya. Serta dibimbing dan senantiasa berusaha menjauhi hal yang dilarang oleh-Nya. Adapun inti dari ajaran Rasulullah Saw yang membuat Allah ridho dengan kita ada 3, yaitu:
- Senantiasa membahagiakan kedua orang tua. Ia juga berusaha menghargai, menghormati dan menjaga kedua orang tua.
- Senang melaksanakan sholat secara berjamaah.
- Senang membaca Al-Qur’an.
- Apabila ada musibah yang menimpa, Ia akan tetap tenang.
Orang yang telah mendapatkan ridho dari Allah Swt, maka ia akan merasa tenang apabila dihadapkan dengan berbagai macam musibah. Hal ini karena ia yakin bahwa apa yang terjadi telah tertulis di lauhul mahfudz.
1.Tidak khawatir pada urusan dunia.
Jika Allah telah ridho terhadap satu hamba, maka hamba tersebut tidak risau ataupun khawatir dengan segala urusan di dunia. contohnya yaitu yang berkaitan dengan rezeki dan jodoh.
2. Tidak merasa bosan berdzikir kepada Allah Swt.
Orang yang telah mendapatkan ridho dari Allah Swt, maka ia akan merasa senang berdzikir kepada Allah Swt. Kapanpun dan dimanapun ia berada, ia selalu mengingat Allah di dalam hatinya.
3. Senantiasa berusaha keras dalam mencari ilmu.
Orang yang telah mendapatkan ridho dari Allah Swt, maka ia akan akan berusaha keras untuk mencari ilmu. Ia juga senang belajar dan menambah pengetahuan untuk menghilangkan kebodohan.