Setiap manusia pasti pernah mendapatkan cobaan besar yang menghantam keimanannya. Menghujam batinnya dan membuat perasaan ingin menyerah kian menggebu didalam hatinya. Tidak ada satupun manusia dimuka bumi ini yang tidak mendapatkan ujian. Bahkan setingkat nabi yang merupakan kekasih dan utusan Allah pun, pasti akan mendapat musibah. Apalagi kita semua tahu, bahwa orang yang sanggup melewati ujian dan ini, akan mendapatkan derajat lebih untuk dirinya. Sebagaimana Firman Allah dalam Surah Al-Kahfi ayat 6 yang berbunyi:
فَلَعَلَّكَ بَٰخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا۟ بِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَسَفًا
Artinya: Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran)
Asbabun Nuzul dari Surah Al-Kahfi ayat 6 ini adalah, Rasulullah meskipun seorang nabi dan utusan Allah sejatinya adalah sama-sama manusia. Maka tidak mengherankan jika Rasulullah mendapatkan ujian yang bertubi-tubi. Tidak jarang dalam berdakwah, Rasulullah pun, sangat kecewa dengan perilaku umatnya. Hingga membuat seringkali beliau merasa putus asa jika tidak dibekali oleh dahsyatnya keilmuannya. Kalau saja Rasulullah yang merupakan kekasih Allah diuji sedemikian rupa, apalagi kita yang hanya manusia biasa. Dan janganlah mengikuti mereka, yang hatinya dijauhkan dari Allah. Ukuran orang mulia ataupun orang hebat tidak berdasarkan harta dunia nya. Yang paling hebat ialah orang yang baik yang melupakan dunia nya.
Namun sayang nya,, jika ada orang alim ahli ibadah yang tidak kaya, maka tidak akan dihargai. Dan berlaku sebaliknya. Penyebab orang menjadi banyak mendapat cobaan ialah karena selalu melampaui batas. Berlomba-lomba untuk mendapatkan penghargaan dari perolehan dunia hingga tidak sadar ia telah jauh mengejar dunia. Orang yang menuruti hawa nafsu nya ialah orang yang selalu melampaui batas. Ciri ciri orang yang melampaui batas ialah yang mencintai harta. Memang segala hal didunia ini memerlukan harta, akan tetapi harus diatur niat didalam hatinya. Orang yang mencintai harta akan binasa.
Ujian Rasulullah yang paling berat ialah beliau dibenci oleh sanak saudara nya, dimusuhi oleh umat dan tetangganya. Padahal menjadi nabi juga bukan kehendak beliau, melainkan perintah dan kehendak dari Allah SWT. Sama halnya dengan menjadi ketua RT. Membeli baju diawal bulan sudah dikira yang tidak-tidak. Dikira melakukan kecurangan padahal membeli baju adalah hasil dari jerih payahnya sendiri. Tidak hanya itu, bahkan Nabi lainnya juga mendapatkan ujian. Contohnya Nabi Nuh. Beliau akan berangkat naik kapal, akan tetapi dicoba oleh anak nya, yang membangkang tidak mau naik kapal.
Maka jika ujian hidup itu datang, apa yang harus kita lakukan?
Keyakinan kepada Allah bahwa Allah tidak akan menzalimi hamba-Nya. Allah memiliki sifat Ar Rahim, maka dengan begitu, Allah bukanlah dzat yang zalim. Ada berbagai macam, ungkapan cinta Allah. Salah satunya, juga bisa berupa ujian. Ujian juga bisa datang, karena cinta Allah kepada Umat-Nya. Pun, Rahmat dan hidayah bisa datang karena cinta Allah terhadap manusia.
Kembali kepada Al-Qur’an.
Yang dimaksud dengan kembali kepada Al-Qur’an ini adalah dengan mendengarkan dan aktif hadir dalam majelis kajian. Jangan hanya mengaji saat butuh saja. Tetapi datanglah setiap hari, karena kita tidak tahu, kapan kita akan berdampak di titik yang sangat rendah dan sengsara. Maka semoga mengaji dan doa-doa kita, dapat menjadi tameng untuk segala macam cobaan.
Tidak ada hidup yang mudah, maka kita harus melatih sabar dan menerima segala bentuk kejadian, segala momen ujian dan tetap bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar. Tidak boleh menyalahkan takdir dan mempertahankan keyakinan bahwa ini semua adalah bentuk kebencian Tuhan terhadap hamba-hamba-Nya. Sebab Allah itu Arrahman Arrahim, yang maha welas asih. Maka tidak mungkin Allah memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya.