Surabaya – Penyerahan sertifikat pondok pesantren baru bernama Al-Jihadul Azhar berlangsung khidmat pada Kamis, (08/08/2024). Acara tersebut berlokasi di Gedung At-Tien 2 dan dihadiri oleh Abah Sutoyo selaku waqif PonPes Al-Jihadul Azhar, Abah Nashir selaku ketua Yayasan Al-Jihad Surabaya, Abah Syukron selaku direktur DASA, Abah Jazil, serta kedua putra dari Abah Sutoyo.
Bangunan yang memiliki luas 10×20 meter ini terdiri dari tiga lantai dan diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 4 miliar rupiah. Nama Al-Jihadul Azhar sendiri memiliki arti “Perjuangan yang selalu bersinar”. Nama ini merupakan gabungan dari dua nama, yakni Al-Jihad yang sudah dikenal di Surabaya dan Nurul Azhar yang berlokasi di perumahan Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
Pembangunan pondok ini dimulai setelah pemiliknya, Abah Sutoyo, sembuh dari penyakit COVID-19 pada Juni 2021. Setelah ada rumah yang dijual di samping rumahnya, Abah Sutoyo bersama istrinya memutuskan untuk membeli rumah tersebut. Kebetulan, di samping rumah Abah juga terdapat sebuah masjid yang dibangun olehnya. “Untuk meramaikan masjid tersebut, akhirnya dibeli rumah dan tanah itu, lalu dibangun pondok pada awal 2022 dan selesai pada Juli 2024,” Ujar beliau.
Abah Sutoyo menjelaskan tujuan utama pembangunan pondok ini adalah sebagai amal jariyah dan rumah bagi dirinya di akhirat. “Mudah-mudahan dengan adanya pondok ini dapat bermanfaat untuk umat yang membutuhkan,” harap beliau. Meskipun sempat menghadapi kendala dari warga setempat yang mempertanyakan pembangunan pondok tersebut, Abah Sutoyo berhasil mengurus perizinan meskipun hanya mendapatkan izin untuk kost-kostan.
Ketua Yayasan Al-Jihad, Abah Nashir, mengungkapkan bahwa pondok ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyebarkan syiar Islam di daerah tersebut yang masih minim akan fasilitas pendidikan agama. “Rencananya, pola Al-Jihadul Azhar akan mengikuti Al-Jihad di Surabaya, karena dekat dengan Universitas Surabaya (Ubaya), sehingga para santri bisa kuliah sambil menambah ilmu agama di pondok,” tutur beliau.
Seperti kisah Pondok Blora yang diterima dengan baik oleh masyarakat, Abah Imam selaku pengasuh Yayasan Al-Jihad Surabaya juga berharap agar pondok ini dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi umat. “Mungkin dengan adanya pondok di sana yang biayanya sedikit, bisa menjadi perantara untuk menyebarkan serta meluaskan syariat Islam,” Ungkap Abah Nashir.
Dengan berdirinya Al-Jihadul Azhar, diharapkan syiar Islam semakin meluas dan dapat merawat akidah-akidah santri yang belajar di pondok ini. Semoga upaya mulia ini memberikan manfaat yang besar bagi umat dan menjadi ladang amal bagi semua yang terlibat. (Nadia/Advy)