MOJOKERTO – Yayasan Al-Jihad Surabaya menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad sekaligus kegiatan Majelis Dzikir Malem Pitu. Kegiatan yang dihadiri oleh pengasuh, pengurus, santri, alumni dan segenap jama’ah majelis dzikir tersebut dilaksanakan di masjid Pondok Pesantren Al-Jihadul Chakim, Desa Kebontanggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto pada hari Jum’at, 6 Oktober 2023.
Kegiatan ini diawali dengan pembacaan sholawat nabi dan mahallul qiyam oleh Ustadz Imam Syafi’i. Selanjutnya Ustadz Ali Hasan bertugas sebagai pemimpin tahlil. Setelah pembacaan tahlil, kegiatan dilanjukan dengan istighosah dan tausiah yang dipimpin langsung oleh Abah KH. Imam Chambali. Abah Imam menyampaikan kisah yang terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Muhammad Abdul Malik bin Marwan.
Pada masa itu terdapat salah seorang warga yang rupawan gemar menaiki kuda. Ketika ia menaiki kuda, ada seorang anak kecil yang merupakan anak dari Khalifah Abdul Malik bin Marwan berada di dekatnya. Sayangnya, ketika pada posisi tersebut, kuda tidak dapat dikendalikan, lalu menabrak buah hati sang khalifah hingga menyebabkan kematian. Akhirnya orang yang menaiki kuda tersebut ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan, kemudian ia ditangkap oleh para polisi untuk menjalani hukuman. Hal ini menyebabkan pelaku sangat ketakutan.
Lihat juga; Peringatan Mulid Nabi Muhammad 1445 H bersama KH. Much Imam Chambali & Abah Topan
Dalam perjalanan menuju kediaman Khalifah Abdul Malik bin Marwan, pelaku itu berjanji ‘’Jika terbebas dari hukuman mati, maka aku akan menggelar maulid Nabi Muhammad yang sangat meriah,’’ ungkapnya dalam hati. Ajaibnya, ketika pelaku dihadapkan dengan Sang Khalifah, Abdul Malik bin Marwan hanya terdiam tanpa memarahi pelaku.
Melihat keanehan tersebut, Khalifah Abdul Malik bin Marwan bertanya kepada pelaku tentang sihir apa yang ia gunakan sehingga dapat membungkam mulut khalifah. Pelaku pun menjawab bahwa ia tidak menggunakan sihir apapun, melainkan hanya membaca sholawat. Pelaku juga mengungkapkan kepada sang khalifah bahwa jika dirinya tidak dihukum, maka akan menggelar maulid Nabi Muhammad besar-besaran, karena ia yakin bahwa Nabi Muhammad lah yang selalu menjadi penolong umat manusia.
Ungkapan inilah yang menjadikan Sang Khalifah terkagum. Khalifah Abdul Malik bin Marwan tidak jadi memberikan hukuman kepada pelaku yang telah menghabisi nyawa anaknya, malah memberikan uang sekitar seratus juta untuk acara Maulid Nabi Muhammad. Melalui kisah itu, Abah Imam menguraikan bahwa sholawat merupakan amalan yang sangat mudah, namun membawa manfaat luar biasa. Sholawat dapat menjadi wasilah apa saja yang manusia inginkan. Oleh sebab itu, jika ingin memperoleh pertolongan dari Allah, sebaiknya kita senantiasa membaca sholawat.
Setelah tausiah, kegiatan ditutup dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh Dr. KH. Sukron Djazilan. Acara ini berjalan dengan sukses. Seluruh jama’ah yang hadir terlihat begitu khusyu’ dan penuh semangat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Semoga dengan kegiatan ini, kita dapat memetik teladan Nabi Muhammad dan orang-orang soleh.