Sedekah merupakan salah satu perilaku terpuji yang disukai oleh Allah SWT. Bahkan sedekah bisa mendatangkan keberkahan bagi orang yang menyedekahkan sebagian hartanya di jalan Allah SWT. Sedekah bernilai ibadah sehingga terdapat pahala didalamnya. Setiap hamba yang bertaqwa kepada Allah SWT pasti akan mengamalkannya dengan rasa ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Meskipun demikian, tidak semua sedekah ternyata bisa diterima oleh Allah SWT. Lalu bagaimanakah sedekah yang tidak mendatangkan pahala dan tidak diterima oleh Allah SWT ?
Sudah disebutkan dalam Al Qur’an surah Al Baqarah ayat 265 yaitu:
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: “Orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahinya itu degan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), hartanya karena riya (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah SWT dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apapun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.”
Dengan penjelasan ayat di atas maka dapat dikatakan bahwa pahala bersedekah dapat hilang bila orang yang bersedekah tersebut menyebut-nyebut pemberiannya. Apalagi kalau sampai ia menyakiti perasaan orang yang ia berikan sedekah maka tidak ada suatu pahala apapun baginya. Para umat muslim yang ingin bersedekah sudah sepatutnya kita senantiasa berniat yang baik tulus ikhlas lillahi ta’ala. Dengan begitu semoga Allah SWT memberikan keberkahan dari setiap apa yang kita kerjakan.
Menyenangkan hati orang lain dengan menyedekahkan sebagian harta kita kepada orang lain yang membutuhkan maka akan semakin memberikan kebahagian hati untuk kita dan orang lain. Bukan tidak mungkin orang lain yang telah kita beri sedekah akan senantiasa menyayangi diri kita bahkan keluarga kita sekaligus. Apalagi jika sedekah ini kita lakukan secara istikomah, maka banyak orang lain yang akan terbantu. Bahkan saat pandemi covid-19 ini maka banyak sekali orang di luar sana yang terdampak karena bencana non alam ini. Banyak orang yang merasa kesusahan dengan kondisi ini. Diantaranya banyak pula yang kehilangan mata pencaharian, bahkan harus menjual barang-barang berharga mereka hanya sekedar untuk mendapatkan sesuap nasi. Dengan begitu, sedekah yang kita lakukan saat ini adalah sangat berarti untuk orang lain. Jadi jangan sampai sedekah yang kita berikan kepada orang lain yang membutuhkan ini menjadi rusak akibat niat kita yang semata-mata bukan karena Allah SWT. Apalagi ketika kita memberikannya dengan cara yang tidak baik atau menyakiti hati orang yang kita beri sedekah. Maka akan merugikan diri kita sendiri, naudzubillah. Semoga kita menjadi umat yang senantiasa taat kepada Allah dan memiliki jiwa sosial tinggi dengan cara peduli kepada orang lain. Karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya.
