BERHIAS DENGAN PERANGAI YANG BAIK

BERHIAS DENGAN PERANGAI YANG BAIK

Diantara keindahan dalam agama Islam ialah mendorong para umatnya untuk berbuat kebaikan dimanapun dan kapanpun. Setiap umatnya sangat dianjurkan memiliki akhlak yang mulia dan berbudi pekerti luhur. Bukan hanya sekedar untuk bekal nanti ketika di akhirat akan tetapi sebagai bekal pula ketika hidup di dunia. Seseorang yang berakhlak mulia sudah pasti akan disenangi banyak orang. Dan begitupun sebaliknya seseorang yang berperangai buruk maka akan dijauhi oleh orang lain.

Akan tetapi setiap orang pasti memiliki kesalahan. Akan tetapi manusia memiliki hasrat untuk berubah. Berubah menjadi manusia yang lebih baik misalnya. Itulah yang dinamakan manusia yang mampu belajar dari sebuah kesalahan. Akan tetapi, jika terdapat manusia yang melakukan kesalahan bukan berarti kita mengejek atau membully-nya hingga mental psikisnya down. Justru sesama muslim kita dilarang keras untuk berbuat seperti itu.

Menjelek-jelekan orang lain akan cenderung menimbulkan suudzon. Apalagi kita mendapatkan informasi tentang kejelekan seseorang dari orang lain pula, tentunya mengandung beberapa perspektif yang berbeda sehingga menimbulkan suudzon yang amat dalam. Jangan sampai kita terbelenggu, dan menjadi orang yang senang akan suudzon.

Lebih baik kita belajar dari kesalahan diri sendiri dan belajar mengambil hikmah yang dibalik peristiwa yang telah terjadi. Kita juga bisa belajar dari kesalahan dan kejadian yang menimpa orang lain agar kita selalu mawas diri dan tidak sampai terjerumus dengan masalah yang sama. Dengan begitu kita selalu menjaga diri untuk selalu berbuat kebaikan tanpa menghakimi orang lain. Belum tentu orang yang kita hakimi ialah orang yang lebih buruk dari kita, bisa saja ia adalah orang yang lebih baik dari pada kita. Belajarlah menjadi orang yang bijak dalam melihat dan bertindak.

Karena setiap apa yang kita ucapakan dan setiap apa yang kita lakukan merupakan cerminan dari diri kita sendiri. Jadi lakukan yang terbaik, biasakan untuk melakukan hal-hal positif dan membiasakan untuk tidak ikut mencampuri urusan orang lain. Dengan begitu hati kita akan tenang dan tidak dipusingkan dengan hal-hal yang bersifat negatif. Tetap lakukan kebaikan sekecil apapun karena kita tidak mengetahui kebaikan mana yang akan membawa kita ke surga nanti. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW yaitu :

أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” 

(HR. Tirmidzi no. 1162. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284.)

Dari penjelasan di atas sudah tertulis bahwa orang yang paling sempurna ialah orang yang memiliki akhlak yang baik. Pribadi muslim dan muslimah sudah sepantasnya mencerminkan perilaku yang sebagaimana disebutkan dalam hadist tersebut. Dengan adanya akhlak yang baik maka hidup kita akan senantiasa diberkahi oleh Allah, didekatkan dengan orang-orang yang sholih pula. Dan hidup akan terasa bahagia dan nyaman. Jika diberikan suatu masalah maka akan lari kepada Allah SWT meminta petunjuk dan pertolongan agar segera diselesaikan masalahnya oleh Allah SWT. Karena Allah senantiasa mendengarkan suara hati orang berusaha medekatkan diri dengan-Nya. Tetap semangat,, selalu berusaha menjadi manusia yang lebih baik, dan berakhlak mulia. Dengan begitu seseorang yang memiliki perangai yang baik lama-lama akan terlihat rupawan, bukan karena wajahnya yang berubah akan tetapi karena kebaikannya yang telah mengubah hati orang yang memandangnya

Bagikan

SISI LAIN LAINNYA