IBU-IBU UNJUK GIGI, BAWAKAN SAMROH UNDANG GELAK TAWA PARA SANTRI
Sholawat, menjadi salah satu media dakwah, yang digemari masyarakat pada umumnya. Dengan menandungkan shalawat, sebuah pesan dakwah, konon lebih mudah meresap. Ketimbangan hanya nasihat belaka. Untuk itu, Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya mengusung lomba festival sholawat, sebagai salah satu bentuk rasa syukur atas milad yang ke 24. Setelah nyaris vakum selama 2 tahun, pada akhirnya, festival shalawat berhasil terlaksana pada Ahad, 20 Maret 2022, di halaman Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya. Sebanyak 30 grup dari berbagai daerah Jawa Timur ikut unjuk diri, menjadi para peserta pada festival sholawat kali ini.
Tidak hanya, kalangan remaja dan anak-anak, grup beranggotakan ibu-ibu pun, turut meramaikan festival. Gerak dan geriknya amat lincah, mengundang gelak tawa para santri. Ibu-ibu yang tidak lagi muda ini, dengan semangat 45 mendedangkan shalawat nabi. Ibu-ibu ini, berasal dari grup ‘ Miftahul Istiqomah’, beranggotakan 15 orang, yang berusia sekitar 30 hingga 40 tahun. Mereka tampil dengan ceria dan sangat menghibur, selaras dengan kostum yang mereka kenakan, sangat apik dan mengemaskan. “festival sholawat hari ini terasa sangat istimewa. Acaranya meriah. Apalagi, setelah 2 tahun sempat berhenti karena pandemi. Selain itu, audiens nya sangat mengasyikan, kompak bersorak-sorak dari peserta nomor 1 hingga terakhir. Seperti ini, menujukan betapa abah, sanggup mengerahkan santrinya, untuk menyukseskan milad” Ujar official grup Miftahul Istiqomah.
Dari pagi hingga pengumuman pemenang pada malam hari, acara berlangsung dengan meriah. Sempat ada kendala mengenai keterlambatan waktu, namun panitia dapat mengatasi keterlambatan ini dengan baik. Selain itu, ada beberapa peserta yang awal mulanya telah terdaftar, malah mengundurkan diri, di tengah acara. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengurangi aroma persaingan diantara peserta. Apalagi audiens terlihat antusias dengan festival ini. Semangat bersorak untuk tiap peserta yang tampil dihadapan mereka.
Festival sholawat kali ini, juga mendatangkan jajaran juri yang sangat luar biasa. Beliau-beliau ini adalah ahli dalam bidang seni hadrah, yang kiprahnya tidak patut dipertanyakan lagi. Seperti Ustadz Wafi, yang seringkali menjadi juri, dalam kontes seni hadrah dan banjari, yang disenggelarakan oleh pihak lainnya. Dalam kacamata Ustadz wafi, korelasi antara tema milad ‘Al-Jihad Bersyukur Tambah Barokah Dan Makmur” dengan kontes festival sholawat, adalah sebuah garis besar, dimana shalawat menjadi perwujudan dari rasa syukur itu sendiri. Bahkan Allah S.WT menyuruh hamba-Nya untuk bersholawat sedang Allah dan seluruh isi alam semesta ikut bershalawat. Shalawat, dapar membuka pintu langit dan menjadi sebab makbulnya sebuah doa. “shalawat itu, harus menyueangkan. Ini adalah sebuah tantangan, bagaiamana umtuk mengemas shalawat sebaik mungkin, agar dapat menarik hati masyarakat, namun tetap sejalan dan sesuai dengan kaidah islam. Karena shalawat, harus mengikuti perekembangan zaman, sebagai sebuah media dakwah” Imbuh Ustadz Wafi pada akhir sesi wawancara.
Semoga dengan terlaksananya festival ini dapat menambah rasa Cinta kita terhadap rasulullah saw, dan dapat mendapat syafaatnya. Serta dapat meraih hujan Rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.