Minggu (6/03), Yayasan Al-Jihad Surabaya, kembali menggelar perlombaan festival sholawat se-Jawa Timur. Perlombaan ini, adalah serangkaian event yang diadakan, sehubung dengan adanya Milad Al-Jihad ke 25.
Pembukaan Festival Sholawat
Festival Sholawat ini, dibuka secara langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Aljihad Surabaya, Abah Imam Chambali kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari M. Abdul Karim Amirullah, selaku Wakil Direktur CKA Grup. Berlangsung selama kurang lebih 9 Jam, lomba ini di ikuti sebanyak 26 grup, dengan berbagai macam usia. Mulai dari ibu-ibu hingga kanak-kanak.
Peserta Festival Sholawat
Peserta unjuk bakat, dengan keunikan mereka masing-masing. Sebut saja grup patrol, yang berasal dari pondok pesantren Mambaul Hikam, yang bernama Cipto Suoro Mahikam. “Ini baru pertama kalinya, kami mengikuti lomba semacam ini. Dengan latihan yang hanya 8 kali, dalam satu bulan. Rata-rata juga masih anak berusia 15-17 tahun. Tapi kami percaya diri, karena kami sudah berusaha dan tampil semaksimal mungkin” tutur salah satu perwakilan grup, pada crew Dasa. Benar saja, Cipto Suoro Mahikam, berhasil menyabet juara best music pada Festival sholawat ini.
Dewan juri pada kesempatan kali ini, salah satunya ialah Ustadzah Mufaizah. Pengalaman beliau dalam seni musik sudah cukup banyak. Diantaranya ialah pernah menjadi anggota paduan suara di UINSA dan anggota grup kontemporer Keraton Ampel yang diasuh oleh bapak Amiru Lubis. Rebana, Qosidah dan sholawat adalah seni musik. Dakwah dan syiaar agama bila tidak diselengi rebana nantinya akan ngantuk, dan membosankan” ujar Ustadzah Mufaizah.
Alhasil, festival sholawat pada milad yang ke 25 ini, dimenangkan oleh Ashilatunnada, sebagai juara pertamanya. Tahun lalu, grup ini sudah sempat ikut bertanding di pondok pesantren Al-Jihad. Namun sayang, belum bisa menyabet predikat juara. Tetapi, alhamdulillah pada tahun ini, Ashilatunnada berhasil menduduki posisi juara pertama.
Ajang Syiar Islam
Secara keseluruhan, Festival Sholawat kali ini berjalan dengan baik. Meskipun sempat terkendala dalam timing waktu, namun panitia berhasil mengatasi kendala tersebut. “Alhamdulillah, kemarin semua peserta yang menjadi pemenang, sudah mengambil hadiah dan trofi masing-masing. Harapan kami selaku panitia, agar seluruh peserta tetap mensyairkan agama melalui kesenian musik islam. Untuk yang belum bisa menang, agar tidak berkecil hati, karena adanya pemenang tidak lain juga sebagai bentuk apresiasi” Ujar Nasikh, Selaku Panitia Penanggung Jawab acara.