MENUJU JALAN KEBERKAHAN

MENUJU JALAN KEBERKAHAN

Dalam bahasa Arab, keberkahan (barakah) berarti “bertambahnya kebaikan” atau “bertambahnya manfaat.” Keberkahan adalah kondisi di mana sesuatu yang kita miliki, baik waktu, rezeki atau kesehatan, akan membawa lebih banyak manfaat dibandingkan dengan jumlahnya. Orang yang hidup dalam keberkahan merasakan manfaat dalam setiap aspek hidupnya secara maksimal.

Islam mengajarkan setiap Muslim untuk tidak hanya mengejar dunia, tetapi juga mencari keberkahan di dalamnya. Tujuan akhir hidup seorang Muslim adalah mendapatkan ridha Allah, dan keberkahan adalah tanda ridha dan kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang menjalani hidup dengan penuh ketaatan dan kebaikan.

Keberkahan tidak selalu berarti jumlah yang banyak. Terkadang, sedikit rezeki bisa mencukupi banyak kebutuhan bila disertai keberkahan. Kehidupan yang diberkahi membawa ketenangan, kebahagiaan dan rasa syukur. Dalam kehidupan sehari-hari, keberkahan membuat seseorang merasa cukup dengan apa yang dimiliki tanpa merasa kekurangan. Keberkahan dalam waktu membuat kita bisa melakukan lebih banyak hal yang bermanfaat, keberkahan dalam rezeki memberi kecukupan, dan keberkahan dalam hubungan sosial menghasilkan kedamaian dan keharmonisan.

Ada banyak sumber keberkahan yang sudah dijelaskan dalam al-Qur’an dan Hadits, di antaranya adalah:

  1. Ketaatan dan ketakwaan kepada Allah. Keberkahan bisa diraih dengan menjaga hubungan dengan Allah melalui ketakwaan. Dalam al-Qur’an, Allah berjanji akan memberi jalan keluar dan rezeki bagi orang-orang yang bertakwa. Sebagaimana firman-Nya:

 “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka…” (QS. At-Talaq: 2-3).

. Mencari rezeki yang halal. Islam menekankan pentingnya mencari rezeki dengan cara yang halal dan baik. Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa Allah hanya menerima yang baik, dan rezeki yang diperoleh dengan cara yang benar membawa keberkahan. Rasulullah pernah bersabda:

 “Sungguh, Allah itu Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik.” (HR. Muslim).

  1. Hubungan baik dengan sesama. Menjaga hubungan baik dengan sesama manusia juga menjadi sumber keberkahan. Menjaga tutur kata, saling membantu, dan berbaik sangka sekaligus juga dapat menghindarkan perselisihan. Allah SWT. Berfirman:

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka.” (QS. Al-Isra: 53).

Orang yang sedang berjalan mencari keberkahan dalam kehidupan, mula-mula harus memperbaiki niat dalam segala hal, karena setiap amal atau perbuatan harus diawali dengan niat yang ikhlas. Keberkahan datang dari niat baik untuk mencari ridha Allah dalam setiap tindakan. Misalnya, bekerja bukan hanya untuk mencari nafkah, tetapi juga sebagai implementasi ibadah. Sejalan dengan pesan Baginda Rasulullah SAW.: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Setelah dapat menata niat, langkah selanjutnya adalah istiqomah menjalankan kewajiban agama dengan sungguh-sungguh. Melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya dengan khusyuk dan konsisten membantu kita mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah yang baik melahirkan ketenangan hati dan keberkahan dalam hidup. Allah memfirmankan dalam al-Qur’an: “Dan barangsiapa yang berserah diri kepada Allah, maka ia benar-benar telah berpegang teguh pada tali yang kokoh.” (QS. Luqman: 22).

Dalam menjaga integritas dan marwah seorang Muslim, langkah selanjutnya adalah bersikap jujur dan amanah dalam setiap urusan. Kejujuran adalah pondasi kehidupan yang diberkahi. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu bersikap jujur, baik dalam bekerja maupun berinteraksi dengan orang lain. Bahkan Rasulullah SAW. bersabda: “Tidak ada iman bagi yang tidak menepati amanah…” (HR. Ahmad).

Dalam konteks sosial, seorang Muslim harus dapat menjaga hubungan baik dengan sesama dan sekaligus memperbanyak sedekah. Sedekah adalah salah satu cara untuk mendapatkan keberkahan. Memberikan sebagian dari rezeki kita kepada yang membutuhkan menambah keberkahan dan menenangkan hati. Pesan Rasulullah kepada umatnya: “Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun demikian, setiap ikhtiar kebaikan selalu ada ujian dan tantangan, tidak terkecuali halnya ujian dalam menjaga keberkahan, utamanya adalah godaan duniawi. Dunia seringkali menggoda manusia dengan harta, kemewahan, dan kekuasaan berlebihan yang dapat mengalihkan niat suci kita dari mencari ridha Allah. Keberkahan hanya bisa dicapai jika kita mampu menahan diri dari hal-hal yang menjerumuskan. Tantangan berikutnya adalah menjaga istiqomah dalam keimanan. Menjaga istiqomah (konsistensi) dalam kebaikan membutuhkan latihan jiwa yang kuat. Tantangan dan ujian hidup harus dijalani dengan sabar dan ikhlas, serta terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah dalam keadaan apa pun.

Wal-hasil, keberkahan hidup adalah anugerah dari Allah yang bisa diraih dengan usaha dan doa. Sebagai Muslim, kita terus berikhtiar menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam agar segala aktivitas membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Aamiin…

 

Pengisi Rubik :

H. Moch. Ikhwan, S.S., M.Si., M.Pd.I

Bagikan

KISAH INSPIRATIF LAINNYA

KISAH INSPIRATIF LAINNYA