Refleksi Akhir Tahun 2024, LDNU Jatim Soroti Dakwah Era Modern

Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur adakan sertijab, ta’aruf pengurus baru periode 2024-2029 dan pra raker.

Lembaga Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LD PWNU) Jawa Timur menggelar refleksi akhir tahun 2024 di Kantor LDNU Jawa Timur, pada Sabtu (28/12/24).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dr. KH. Wafiyul Ahdi (Wakil Sekjen PWNU Jawa Timur Bidang Dakwah),
Dr. KH. Sukron Djazilan, (Ketua LD PWNU Jawa Timur), serta Dr. KH. Khoirul Anwar (Sekretaris LD PWNU Jawa Timur).
Dalam refleksi ini, Ketua LD PWNU Jawa Timur, KH. Syukron Jazila Badri membahas tentang problematika dakwah, solusi yang ditawarkan, serta program kerja yang akan diselenggarakan satu tahun mendatang.
Abah Sukron, sapaan akrabnya, mengungkapkan, globalisasi dapat menghubungkan manusia satu dengan yang lainnya secara cepat dan mudah.
Hal ini memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk dakwah.
Kini dakwah dapat disampaikan secara real time kepada seluruh jamaah melalui platform digital. ”Kemudahan ini menuntut da’i/da’iyah Aswaja An-Nadhliyah untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah dengan mengedepankan kasih sayang dan kedamaian. Dakwah Aswaja An-Nahdliyah yang menekankan nilai-nilai rahmatan lil’alamin, diharapkan dapat terus menjadi pedoman umat Islam di era modern,” kata beliau.

Dalam kesempatan ini, Abah Sukron memaparkan problem-problem yang dihadapi selama tahun 2024, yakni:
1. Terkikisnya dakwah yang disampaikan dengan penuh kasih sayang dan kedamaian. Sepanjang tahun 2024 banyak ditemukan pendakwah yang suka mencaci maki dan memprovokasi.

2. Maraknya gerakan dakwah yang mudah menyalahkan dan membid’ahkan pihak lain. Hal ini dapat memecah belah masyarakat.

3. Terbatasnya Da’i/Da’iyah Aswaja an-Nadhiyah dari generasi milenial, Z, dan Alpha. Masalah ini menyebabkan para generasi muda banyak yang mengikuti kajian-kajian yang bertentangan dengan Aswaja an-Nahdliyah.

4. Dakwah Aswaja an-Nahdliyah melalui media digital belum dimaksimalkan oleh pendakwah.

Untuk mengatasi masalah itu, LD PWNU Jawa Timur memberikan beberapa solusi:

1. Pendekatan dakwah secara bijaksana. Para da’i/da’iyah Aswaja An-Nadhliyah bersikap ramah, bijaksana, dan penuh kasih sayang sebagaimana diamanatkan dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 125.

2. Penguatan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah demi menciptakan suasana yang damai dan harmonis pada masyarakat.
3. Peningkatan kaderisasi da’i/da’iyah Aswaja An-Nadhliyah muda. Alumni pesantren harus lebih berani melakukan dakwah, baik melalui media digital atau pun secara langsung demi menebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil’alamin.

4. Optimalisasi dakwah digital. Para da’i/da’iyah Aswaja An-Nadhliyah harus mampu membangun personal branding pada media sosial, menciptakan konten menarik, serta memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan dakwah yang digemari generasi muda.

Di samping itu, Abah Sukron juga menyampaikan, LD PWNU Jawa Timur menggagas program-program yang akan dijalankan pada tahun 2025, yakni:
1. Pendidikan dan pelatihan da’i/da’iyah Aswaja An-Nahdliyah. Program dilakukan untuk memperkuat sistem pendidikan kader dakwah yang ramah. Pendidikan dan pelatihan diikuti oleh seluruh kader NU pada semua tingkatan, mulai dari PR, MWC, PC, PW, hingga PB. Selain itu, LD PWNU Jawa Timur juga menyelenggarakan workshop, seminar, dan halaqah dakwah Aswaja An-Nahdliyah. Program ini diselenggaran melalui kerja sama dengan instansi, baik pemerintah maupun swasta.

2. Standarisasi dan kompetensi bagi da’i/da’iyah Aswaja An-Nahdliyah. Program ini dilakukan untuk membentuk da’i/daiyah ramah dan mampu menyatukan umat manusia.

3. Kaderisasi da’i/dai’yah NU Milenial. Program ini dilakukan agar para alumni pesantren mampu memaksimalkan dakwah melalui media fihutal. Tak hanya itu, LD PWNU Jawa Timur akan membentuk forum komunikasi dakwah milenial di sekolah dan perguruan tinggi

4. Menjalin kerja sama dengan untuk memaksimalkan dakwah digital. LD PWNU Jawa Timur juga berusaha untuk mengoptimalkan dakwah di media sosial, seperti Youtube, Tiktok, Instagram, dan WA Dakwah Center. Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur melakukan kolaborasi dengan media elektronik maupun cetak.
Abah Sukron berharap, refleksi akhir tahun 2024 ini dijadikan pedoman oleh para da’i/da’iyah Aswaja An-Nadhliyah dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin
“Semoga dakwah Aswaja An-Nadhliyah mampu menjawab tantangan saman serta bermanfaat bagi seluruh umat,” ujar beliau.

https://dasa.yayasanaljihad.org/lembaga-dakwah-pwnu-jawa-timur-adakan-sertijab-taaruf-pengurus-baru-periode-2024-2029-dan-pra-raker/

Bagikan

INFORMASI TERBARU LAINNYA