Jadilah Ibu yang Mengubah Dunia Anakmu

ibu anak

“Masa anak-anak adalah masa tanpa benci, ajari anak-anak tentang pentingnya memiliki akhlak, adab serta ilmu. Karena ketiganya yang akan mengantarkan pada kebahagiaan dunia akhirat” -Hj. Luluk Chumaidah

Menjadi seorang ibu merupakan dambaan bagi setiap perempuan. Sejak masih mengandung, ibu telah mengajarkan banyak hal kepada calon bayinya. Mungkin tidak ada ibu yang sempurna, tapi setiap perempuan bisa menjadi ibu yang luar biasa bagi buah hatinya. Perempuan ditakdirkan oleh Allah sebagai perantara lahirnya manusia di dunia, ia diberi kelebihan untuk bisa mengandung, melahirkan, memelihara calon manusia dan mendidiknya. Oleh karena itu tugas menjadi ibu, sungguh suatu tugas yang tidak ringan. 

Ibu adalah pendidik paling utama bagi manusia. Kaum ibu yang ideal tidak sekedar dapat mengandung, namun seorang ibu harus berkualitas. Anak-anak mereka tidak cukup dijamin kebutuhan jasmaninya, namun rohaninya juga lebih penting. Ibu memiliki peran penting dalam pendidikan dan perkembangan anak, baik pendidikan akidah, ibadah, maupun akhlak. Dalam proses pendidikan tersebut, ibu menjadi guru pertama bagi sang anak sebelum dididik oleh orang lain. Karena ibu adalah madrasah pertama, maka seorang ibu dituntut memiliki kemampuan-kemampuan dasar agar mampu menjalankan tugasnya dengan baik. 

Peran ibu dalam pendidikan anak lebih utama dan lebih dominan daripada peran ayah. Hal ini perlu dipahami karena ibu orang yang lebih banyak menyertai anak-anaknya sejak seorang anak itu lahir, ibulah yang di sampingnya bahkan dikatakan bahwa pengaruh ibu terhadap anaknya dimulai sejak dalam kandungan. Dalam sebuah keluarga ibu sebagai figur sentral yang dicontoh dan diteladani. Karena anak bagaikan radar yang menangkap apa saja yang terjadi di sekitarnya. Lantas bagaimanakah cara agar kita menjadi ibu yang bisa mengubah dunia anak?

  • Mendidik Anak Ketika Masih dalam Kandungan

Menurut ajaran Islam hakikat hayat sebenarnya sejak usia 120 hari dalam kandungan. Bagaimana mendidik anak dalam kandungan? Yaitu dengan perilaku yang utama, taat kepada Allah, ikhlas dan banyak membaca Al-Qur’an. Sebaiknya kaum ibu yang sedang hamil menghindarkan diri dari dosa, akhlak yang hina dan tidak berharga. Do’a yang sebaiknya diucapkan setiap saat yaitu sebagaimana firman Allah dalam QS. Ibrahim: 40, yang artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Allah, kabulkanlah do’aku.”

  • Menjadi Ibu yang bertanggung jawab 
  1. Perhatikanlah kebersihan pikiran anak dari kalimat-kalimat buruk yang tidak pantas, sebagaimana kamu memperhatikan kebersihan bajunya setiap hari.
  2. Isilah akal anakmu dengan akidah yang teguh, sebagaimana kamu memberi gizi pada jasadnya. 
  3. Beri perhatian agar ia shalat tepat waktu, sebagaimana kamu memperhatikan anakmu mengerjakan PR. 
  4. Perhatikanlah kepergiannya ke masjid dan hafalan Al-Qur’annya, sebagaimana kamu memperhatikan kepergiannya ke sekolah.
  5. Ceritakanlah kisah-kisah para nabi. sahabat, tabi’in dan orang-orang shalih agar dia mencintai dan meniru mereka. 
  6. Ajarkanlah dia makna “la ilaha illallah: tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah”, sebelum kamu mengajarkannya huruf abjad.
  7. Ceritakanlah padanya tentang surga sebelum kamu menceritakan padanya tentang dunia.
  8. Ajarkanlah kepadanya untuk menghormati orang tua. adab makan, dan menyambung silaturrahim. Serta ajarkanlah anak akhlak-akhlak yang terpuji.
  • Ibu Berkewajiban Mendidik Iman

Islam mengajarkan bahwa setiap kelahiran masih dalam keadaan fitrah. Seorang anak manusia, aslinya condong dengan iman dan Islam. Seseorang menjadi tidak condong dengan agama Islam adalah akibat salah informasi sekaligus kesalahan pada ibu dan ayahnya. Hal ini juga sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang dijelaskan dalam Hadits Riwayat Bukhari Muslim, yang artinya: Dari Abi Hurairah RA. berkatalah Nabi SAW, telah bersabda: “Tidak ada seorang yang dilahirkan melainkan menurut fitrahnya, maka kedua orang tuanya yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi sebagaimana halnya binatang yang dilahirkan dengan sempurna.”

Bagikan