Dua Kalimah Sakti, Syahadat – Abah Imam Chambali


Betapa dahsyatnya kalimah syahadat. Dengan mengucapkan kalimat syahadat, seseorang berarti telah memberikan pengakuan atas Ketuhanan Allah dan Kerasulan Nabi Muhammad. Syahadat juga menghantarkan seorang yang bukan islam, menjadi beriman dan berhak mendapatkan balasan atas segala amal perbuatannya. Namun, tanpa syahadat segala macam perbuatan kebajikan akan menguap, atau tidak ada artinya. 

Allah Swt, memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk memperhatikan bagaimana tingkah kaum kafir yang sengaja mengingkari akhirat, demi kepentingan duniawi nya. Meskipun ucapan mereka seolah-olah mempercayai adanya akhirat, yang dilakukan hanyalah cemoohan terhadap apa yang dipercayai oleh orang mukmin. Maka Allah Swt berfirman, dalam Surah Maryam ayat 77 yang berbunyi : 

اَفَرَاَيْتَ الَّذِيْ كَفَرَ بِاٰيٰتِنَا وَقَالَ لَاُوْتَيَنَّ مَالًا وَّوَلَدًاۗ

Artinya : “Lalu, apakah engkau melihat orang yang kufur terhadap ayat-ayat Kami dan dia mengatakan, “(Di akhirat) pasti aku akan diberi harta dan anak.”

Penyebab turunnya surat tersebut adalah, seorang pandai besi bernama Ash bin Wail. Dia meminjam uang, kepada sahabat nabi yang bernama khabbab bin arb. Ketika sudah jatuh tanggal temponya, Khabab ini kemudian mendatangi rumah Asih untuk meminta uang hutangnya. Namun, Asih tiba-tiba berkata demikian “Khabbab saya akan membayar uang ini, jika kamu mau keluar dari islam.” Khabab terkejut, bagaimana bisa ia yang tidak berhutang, malah ia yang harus membayar hutangnya. Kemudian Khabab berkata “Baiklah Asih jika kamu tidak mau membayar hutang mu, maka aku akan meminta nya, di akhirat.” Namun karena Asih tidak percaya dengan adanya akhirat, ia kemudian mengejek Khabab dan menyombongkan keturunan serta harta bendanya. Sungguh membingungkan tingkah orang kafir seperti ini, ia tidak mau mengakui dan mempercayai Islam, akan tetapi ia mengharap balasan yang baik di akhirat kelak. Ia menggabungkan kekufurannya serta pengharapannya akan diberikan harta benda di akhirat kelak.

Orang Kafir beranggapan bahwa harta dan bendanya, sangatlah banyak nanti di akhirat. Padahal harta benda dan keturunan orang kafir tidak akan bermanfaat ketika di akhirat. Seluruh harta dan kebaikan orang yang tidak bersyahadat, maka itu dinilai nol. Dan tidak ada guna nya. Hal tersebut juga dijelaskan dalam surah Ali Imran ayat 10. Dalam ayat tersebut, ditegaskan dengan jelas bahwa tidak ada kegunaan harta dari orang kafir, serta doa dari keturunannya juga bernilai sia-sia. Apa saja jenis kebaikannya tetap sia-sia. Dan mereka tetap akan menjadi bahan bakar neraka. Dengan demikian maka orang miskin yang tidak punya harta, namun memiliki tauhid dan kalimat syahadat, maka masih dapat berharap di akhirat.

Dengan mempelajari agama, itu adalah salah satu bentuk merawat iman. Jangan sampai imannya lepas. Maka, hukum belajar ilmu agama adalah wajib. Jangan sampai kita tidak mengaji, karena dengan begitu iman akan berkurang. Kemudian memicu adanya salah paham. Sekarang banyak sekali saling salah paham, yang memicu pertengkaran sesama umat islam. Orang itu, apabila suka mengaji, lama-lama akan diberikan hati yang bening. Bening bagaimana, yaitu hatinya tidak mudah membenci dan memusuhi orang. Orang yang sering mengaji, itu juga akan merawat keimanannya. Jangan sampai terjatuh kemudian, hilang keimanan dan dua kalimah syahadat nya.

Bagikan

NGAJI PANGURIPAN LAINNYA

NGAJI PANGURIPAN LAINNYA