RAHASIA PEMUDA INDONESIA SUKSES JADI IMAM DI MESIR DAN AUSTRALIA

RAHASIA PEMUDA INDONESIA SUKSES JADI IMAM DI MESIR DAN AUSTRALIA

Syamsul Fajri  anak kedua dari enam bersaudara,  lahir dari pasangan bapak Ahmad Rifa’i  dan ibu haslah  di Tamuti, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong Kalimatan Selatan pada 21 September 1987. Prestasinya yang tidak diragukan lagi, ia hafal Al-Qur’an 30 juz, sejak usia 16 tahun, rangkingnya yang tidak pernah keluar dari pertama atau kedua, pernah juara 1 Khutbah, tartil, ia pun lancar bahasa Arab dan Inggris. Pendidikan formal yang ia tempuh di MIN (Sd) Pugaan (1993-1999), MTsN Pugaan,(1999-2002), MAK Normal Islam Putera Rakha Amuntai (2003-2006), S1 Al-Azhar Fakultas Ushuludin Jurusan Hadits (2007-2o11), program pasca sarjana (S2) ia lanjutkan di dua kampus yang berbeda, di Al-Azhar dan American Open University (2011-2013), adapun pendidikan non-formal ia geluti di ponpes Tahfidul Qur’an Al-Ihsan Bnjarmasin(2002) dan ponpes Raudhatul Qur’an Amuntai (2003-2006).

Pasca lulus Aliyah (SMA), Syamsul melanjutkan studinya di Al-Azhar Kairo Mesir. Saat tes hafalan Al-Qur’an , nilainya nomor satu se-Indonesia dari ribuan peserta yang mengikuti tes, malah pengujinya kualahan. Di mesir ia menimba ilmu dari para Masyayih dan Habaib(Guru-Guru keturunan Rosulullah). Lambat laun, akhirnya ia menjadi imam si salah satu masjid Mesir. Banyak orang arab terkagum dengan hafalan dan suara merdunya. Dan kajian islam lainnya.

Gelar Lc (lisence) dan Dpl (diploma) yang telah diraihnya tidak membuat syamsul berhenti belajar. Di luar kampus, ia rutin mengikuti halaqah (pengajian yang di pimpin  oleh guru-gurunya baik di bidang Fiqih, Hadist, tafsir, Tassawuf  dan kajian keislaman lainnya. Di samping mendapat beasiswa al-Azhar, Syamsul juga mendapat beasiswa dari Bait az-Zakat  al-Kwait, sebuah lembaga Kuwait yang ada si mesir, yang nominalnya sekitar 700 ribu perbulan.

‘Kanda Syamsul’, begitu sapaan akrabnya, ia mengunjungi berbagai Negara, diantaranya Mesir, Australia, Dubai, Jordania, Mekkah dan Madinah. Ia menjadi imam Masjid Ar-Rahman Mesir(Masjid favorit mahasiswa Indonesia ) selama 3 tahun sejak pertama tiba di Mesir , setelahnya  ia fokus masuk tes S2.” Agar fokus ujian”, ujar Ulama muda yang pernah mengikuti Musabaqoh Hifdzhil Qur’an 30 Juz  di Jakarta 2006 silam, namun tetap saja ia diminta menjadi imam di masjid SIC (Sekolah Indonesia Cairo)

Kunci Kesuksesan Syamsul

Ustad. Syamsul Fajri, LC, Dpl. seorang ulama muda di antara  ratusan ulama yang lahir dari pondok pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai. Menurut pengamatan beberapa orang yang dekat dengannya, kesuksesannya berkat kesungguhannya, kesabaran, kebersihan hati dan kesucian batinnya. Ia selalu giat belajar, pandai bergaul, tidak suka berbohong, tidak menggangu orang lain, murah senyum dan tidak sombong.

Kesehariannya sebelum adzan  subuh berkumandang, ia bersuci dan mendirikan sholat tahajud , lalu membaca al-Qur’an hingga adzan subuh tiba. Setelah sholat subuh, ia berdzikir hingga matahari terbit dan meninggi setinggi tombak, kemudian melaksanakan sholat irsyaq. Saat bel berbunyi di madrasah dan para santri berlalian ke kantin, syamsul malah menuju masjid untuk  sholat Dhuha 8 rakaat, ia sering berpuasa, terutama  pada senin kamis, be rbeda dengan kami para santri yang berpuasa  bila isi dompet sudah mulai menipis (belum dapat kiriman).

Ibadah sholat sunnah lainnya seperti sholat sunnah rowatib sangat jarang ia tinggalkan, sholat sunnah yang paling ia sukai adalah sholat tahajud.”Banyak sekali keutamaan sholat tahajud, baik untuk fisik maupun psikis,”pungkasnya.  Prinsipnya dalam beramal sholih utamanya dalam tahajud (Qiyamul Lail), karena ia selalu teringa t hadist Nabi:  “Tuhan kita, Azza wa jalla, turun setiap malam ke langit dunia di sepertiga malam terakhir, Dia berfirman: “Barng siapa yang berdoa kepadaku , niscaya aku kabulkan, barang siapa yang meminta niscaya aku beri, barang siapa yang memohon ampun kepadaku, niscaya aku ampuni”,

Dalam usianya yang tergolong masih muda, selain taat dalam syariat islam ia juga sangat menjaga pandangannya terhadap lawan jenisnya, ia juga sudah melalang buana  menuntut ilmu dan mencari pengalaman serta mampu menggangkat reputasi bangsa Indonesia di kancah internasional. Saat di kelas 3 Aliyah (SMA) ia pun sudah menjadi imam Sholat Tarawih 30 Juz di Masjid Jami’ Sungai Jingah Barjarmasin.

Semoga menjadi inspirasi bagi santri dan mahasiswa di Indonesia.

Bagikan

KISAH INSPIRATIF LAINNYA

KISAH INSPIRATIF LAINNYA