Picture of Abidatum Musfiroh

Abidatum Musfiroh

Kontributor Redaksi Dasa Al-Jihad, Santri Ponpes Al-Jihad, Alumni Komunikasi Penyiaran Islam UINSA

Majalah Dasa Merdeka Dalam Berpikir

MERDEKA DALAM BERPIKIR – EDISI 181 AGUSTUS 2022

Guna menyemarakkan hari jadi Indonesia, majalah DASA edisi 181 yang dijadwalkan terbit bulan Agustus mengangkat tema “Merdeka dalam Berpikir”. Sekelumit sejarah yang pernah dibuat oleh pahlawan akan anda temui di rubrik tokoh Indonesia. Aplikasi kata merdeka ternyata tidak sebatas lepas dari rantai penjajah. Makna merdeka bisa dibawa pada tingkah laku santri keseharian santri. Adapun rubrik yang membahas topik tersebut ialah rubrik ta’lim muta’alim. Sangat luas bukan, arti dari merdeka? Maka dari itu simak penjabaran kami, selamat membaca dan semoga menjadi pengetahuan baru yang bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Majalah Dasa Syukur Tiada Akhir

SYUKUR TIADA AKHIR-EDISI 180 JULI 2022

Pada kesempatan kali ini majalah DASA edisi 180 terbit pada bulan Juli akan mengangkat tema “Sykur Tiada Akhir”. Abah Imam Chambali kerap mewanti-wanti santrinya untuk melanggengkan syukur atas apapun, sebagaimana beliau juga sering membahas makna syukur ketka mengisi jadwal rutin ngaji panguripan pada sabtu pagi.

PELEPASAN CALON JAMAAH HAJI BRYAN MAKKAH

PELEPASAN CALON JAMAAH HAJI BRYAN MAKKAH DIWARNAI SUASANA HARU

KBIH Bryan Makkah yang dalam hal ini sebagai fasilitator memberikan fasilitas diantaranya; kegiatan rutin manasik haji guna pembekalan, transportasi yang nyaman, pengawalan oleh petugas sampai asrama haji, dsb.  Sulianti yang merupakan salah satu jamaah KBIH Bryan Makkah mengaku senang dan nyaman mengikuti KBIH Bryan Makkah dikarenakan pelayanannya ramah, manasiknya juga tetap berjalan meskipun pandemi.

TERORISME

SURABAYA JANGAN (LAGI) JADI KORBAN TERORISME, APALAGI SEBAGAI PELAKUNYA

Deradikalisme itu bukan paham atau ajaran baru, tapi meluruskan pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Quran dan Al-Hadis yang diartikan melenceng kekanan-kananan menjadi radikal dan yang kekiri-kirian menjadi liberal,” tutur Kiai Syukron. “Jadi deradikalisme itu mengajak orang untuk mengikuti Islam yang benar, Islam yang di tengah, tidak kekanan-kananan dan tidak pula kekiri-kirian, makanya namanya wasathiyah (di tengah)