Surabaya — Pondok Pesantren Al-Jihadul Azhar yang berlokasi di Jl. Tenggilis Mejoyo Selatan III No. 46, Surabaya, resmi dibuka melalui acara tasyakuran pada Ahad (31/8/2025). Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini dihadiri oleh jajaran pengurus Pondok Pesantren Al-Jihad, para tokoh masyarakat, serta pengurus yayasan dan santri.
Hadir dalam kesempatan tersebut Abah KH. Much. Imam Chambali dan Nyai Hj. Luluk Chumaidah selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Jihad, Abah M. Syukron Djazilan selaku Direktur DASA, Abah Sutoyo selaku pewaqif Al-Jihadul Azhar serta beberapa tokoh lain seperti Abah Sumali, Abah Junaidi, Abah Jazil, dan Ustadz Ikhwan.
Acara dibuka dengan khotmil Al-Qur’an yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi tumpengan sebagai wujud rasa syukur atas dibukanya pondok baru ini. Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Abah Nashir selaku Ketua Yayasan Al-Jihad, yang selanjutnya menyerahkan potongan pertama kepada Mbak Munjiatur Rosyidah selaku Ketua Santri Putri. Tercatat sebanyak 29 santri putri, perdana mulai menetap di Al-Jihadul Azhar. Para santri ini sebelumnya merupakan santri Pondok Pesantren Al-Jihad pusat yang berada di Jemursari-Wonocolo, yang sebagian besar telah lulus studi S1, bahkan ada yang tengah menempuh studi S2 maupun bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa Pondok Al-Jihadul Azhar tidak hanya menjadi tempat tinggal santri, tetapi juga wadah pembinaan lanjutan bagi santri alumni yang ingin tetap istiqamah dalam menimba ilmu di lingkungan pesantren.
Dalam sambutannya, Abah Imam menyampaikan bahwa pembukaan Pondok Al-Jihadul Azhar ini merupakan hasil perjalanan panjang sejak ujian penerimaan pondok pada Milad Pondok Al-Jihad ke-26 di UPN Veteran Jawa Timur hingga acara Milad ke-27 di Jatim Expo Surabaya. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar.
“Komunikasi dengan warga dan pengurus RW di sini sudah baik, dan harus terus dijaga agar tidak terjadi kesalahpahaman,” ujarnya. Abah Imam juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga sekitar apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dari para santri, sekaligus mengingatkan agar para santri tetap menjaga shalat berjamaah, khususnya shalat Subuh.
Kemudian acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Abah Syukron, menandai dimulainya perjalanan baru Pondok Pesantren Al-Jihadul Azhar sebagai rumah bagi para santri untuk menimba ilmu dan mengabdi kepada masyarakat.















